Part 10: Tips Menandai Catatan Saat Membaca Buku

Prawira Azizi

Knowledge influencer, Strategist, Stock Investment enthusiasm

   
24 May 2020

Penjelasan teknik memberikan tanda dan catatan saat membaca buku yang bagi kedalam tiga tahap.

Tahap Pertama

Pahami terlebih dahulu secara garis besar mengenai isi buku dengan cara baca cover buku, daftar isi, kata pengantar, termasuk testimoni yang tertulis pada buku tersebut. Setelah itu cobalah buka halaman demi halaman buku tersebut secara sekilas, disana Anda akan menemukan judul setiap bab, gambar, grafik, termasuk kutipan kalimat yang ditulis lebih besar. Cara ini bukan dimaksudkan untuk mendapatkan informasi lengkap mengenai isi buku, tetapi akan membantu kita memahami apa yang pengarang tuliskan di buku tersebut, penulis mau mengajak kita memahami apa. Pemahaman awal seperti ini penting agar kita mampu menghemat waktu untuk memahami saat membaca nanti.

Berikutnya masuk ke tahap membaca detail perbab per halaman. Saat membaca tandailah kalimat-kalimat penting dengan cara memberikan garis bawah, melingkari, memberikan symbol bintang, dan menuliskan komentar. Garis bawahi kalimat yang Anda anggap point penting, beri tanda bintang jika itu sebuah ide bagus. Atau silahkan menuliskan catatan pada sisi buku berupa komentar, notes, dan sebagainya.

Pada intinya cobalah berinteraksi dengan buku tersebut karena ini akan meningkatnya proses pembelajaran, yaitu kita terlibat secara emosional dan personal. Jika Anda setuju silahkan tandai point tersebut, jika tidak setujupun berikan respon sesuka Anda. Jika Anda belum memahami cobalah ajukan pertanyaan yang mungkin penulis sudah menyiapkan jawabannya pada halaman berikutnya atau bab berikutnya.

Pada setiap akhir bab saya biasanya menuliskan point-point penting dari bab tersebut. Ini akan sangat membantu saya untuk mengingat keseluruhan isi buku. Satu bab yang berisi 20 lembar bisa saya rangkumkan isinya dalam 1 lembar yang terdiri dari 5-10 point saja.

Setelah selesai membaca seluruh isi buku, simpan kembali buku tersebut ketempatnya yaitu rak buku.

 

Tahap Kedua

Setelah seminggu, dua minggu, atau bahkan lebih dari sebulan. Saya akan mengambil buku tersebut kemudian membaca kembali setiap tanda yang saya tinggalkan: garis bawah, lingkaran, bintang, komentar, dan point-point ringkasan bukunya. Pada tahap ini saya membaca untuk menguatkan ingatan saya akan isi buku tersebut, jadi yang saya lakukan membaca setiap catatan untuk merefresh isi buku, dan kedua mencoba membuat hubungan atau mensintesis ide dari buku menjadi sesuatu yang relevan dengan kehidupan saya, misalnya membuat rencana kerja atau menyelesaikan masalah yang sedang dihadapi.

 

Tahap Ketiga

Saya memiliki buku agenda yang berisi ringkasan buku, maka semua catatan penting dari setiap akhir bab akan saya pindahkan buku catatan tersebut. Proses ini selain menguatkan kembali memori saya karena “memaksa” saya untuk menulis ulang, juga memiliki manfaat karena saya memiliki buku ringkasan dari semua buku yang pernah saya baca.

 

---